Program CSR

Suasana riang dan penuh semangat terasa di Greenbelt PIK2 dimana pada 9–11 Juni 2025, saat puluhan siswa-siswi dari St. Johannes Berchmans School mengikuti kegiatan edukasi lingkungan yang tak hanya seru, tapi juga sarat makna. Selama tiga hari berturut-turut, anak-anak dari tiga jenjang kelas berbeda diajak belajar langsung di alam terbuka, sebuah pendekatan belajar yang kini semakin penting untuk menumbuhkan generasi yang peduli lingkungan.

Greenbelt PIK2, ruang terbuka hijau seluas ±60 hektar yang membentang di tepi sungai dan dikelilingi lebih dari 9.200 pohon, menjadi panggung alami bagi proses belajar yang menyenangkan. Tak sekadar menjadi tempat rekreasi, kawasan hijau ini telah berkembang menjadi laboratorium ekologi yang hidup, tempat anak-anak bisa memahami pentingnya menjaga bumi secara langsung, melalui pengalaman nyata.

Setiap harinya, sekitar 40 hingga 60 siswa mengikuti berbagai aktivitas edukatif. Mulai dari permainan interaktif, bernyanyi bersama, mengenal satwa liar, hingga praktik langsung membuat Eco Enzym dan Compost-Tea yaitu kompos cair ramah lingkungan yang terbuat dari limbah organik rumah tangga. Mereka juga diajak mengenal aneka burung pesisir dan burung migrasi yang menjadikan Greenbelt PIK2 sebagai rumah mereka.

Lebih dari sekadar kegiatan luar ruangan, program ini membuka mata anak-anak tentang keanekaragaman hayati di sekitar mereka. Melihat burung-burung bermigrasi dari dekat, menyentuh tanah, mencium aroma kompos, dan merasakan angin sepoi-sepoi sambil belajar, menjadi pengalaman yang tak bisa digantikan oleh layar atau buku teks.

“Edukasi lingkungan bukan hanya teori, tapi pengalaman langsung yang membekas di hati,” demikian semangat yang diusung oleh kegiatan ini. Anak-anak bukan hanya belajar mengenali, tapi juga merasakan hubungan emosional dengan alam dan inilah akar dari kepedulian jangka panjang terhadap lingkungan.

Melalui kegiatan ini, St. Johannes Berchmans School menanamkan nilai penting bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana: memilah sampah, membuat kompos, hingga menghargai kehidupan satwa liar. Harapannya, kelak mereka tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga bijak dan berempati terhadap bumi tempat mereka hidup.

Greenbelt PIK2 pun membuktikan diri sebagai ruang belajar alami yang mampu menjembatani pendidikan formal dengan kehidupan nyata, menjadikan setiap pohon, serangga, dan aliran sungai sebagai guru yang sabar, mengajarkan cinta, kesadaran, dan tanggung jawab terhadap alam.